Gatot Nurmantyo Dilema: Maju Lawan Istana dan Polri, Mundur Malu

03 Oktober 2020 10:20

GenPI.co - Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dihadapkan pada situasi yang tidak mengenakkan terkait manuvernya mengenai beberapa hal.

Di antaranya ialah mengenai Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dan pernyataan tentang kebangkitan komunisme di Indonesia.

BACA JUGAPrabowo Subianto Makin Terpojok, Posisinya Gawat Banget

Gatot harus berhadapan dengan Istana dan Mabes Polri. Saat ini hubungan Gatot dengan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sedang “panas”.

Moeldoko tidak sungkan melayangkan ancaman kepada Gatot perihal manuver KAMI.

“Kalau arahnya memaksakan kepentingan, akan ada perhitungannya," kata Moeldoko, Kamis (1/10).

Moeldoko menambahkan, pihaknya tidak sungkan mengambil tindakan tegas apabila Jenderal Gatot Nurmantyo dan para elite di KAMI mengganggu stabilitas politik Indonesia.

BACA JUGA: Adu Ancam 2 Jenderal Bikin Ngeri, Strategi Istana Top!

"Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas," sambung Moeldoko.

Mantan Panglima TNI itu mengimbau KAMI menyampaikan aspirasi sesuai jalur hukum.

Moeldoko tidak memungkiri bahwa berkumpul dan menyampaikan pendapat dijamin oleh konstitusi.

BACA JUGA: Komandan Kodim Berani Adang Gatot Nurmantyo, Salah Kaprah!

Bahkan pria 63 tahun tersebut mengaku tidak sungkan mengambil ide bagus dari KAMI.

“Kalau gagasannya bagus, kami ambil,” sambung Moeldoko.

Namun, dia meminta para elite di KAMI tetap bermanuver sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Moeldoko sendiri menilai gagasan yang dibangun KAMI membuat tensi politik di Indonesia makin panas.

"Manakala sudah bersinggungan dengan stabilitas dan mulai mengganggu, saya ingatkan kembali. Negara punya kalkulasi. Untuk itu, ada hitung-hitungannya," tegas Moeldoko.

BACA JUGAPartai Ummat Amien Rais Dahsyat, Tokoh Top Nasional Antre Gabung!

Di sisi lain, Gatot juga bakal berhadapan dengan Polri. Sebab, dia akan dilaporkan oleh PB PMII ke Mabes Polri.

PMII merasa namanya dicemarkan terkait demonstrasi penolakan KAMI di Bandung, Jawa Barat.

"Pak Gatot telah mencemarkan nama baik PMII secara kelembagaan. Berdasarkan fakta, tidak ada demonstrasi penolakan yang dilakukan PMII Cabang Bandung," ujar Ketua Umum PB PMII Agus Mulyono Herlfambang sebagaimana dikutip dari RMOL.id, Jumat (2/10).

BACA JUGAAncaman Gatot Nurmantyo Menggetarkan Jiwa Raga!

Dia menambahkan, KAMI tidak perlu ditolak. Menurut Agus, KAMI akan ditolak dengan sendirinya.

“Di daerah-daerah sudah banyak yang nolak KAMI karena tidak membawa gagasan baru dan solusi untuk bangsa. Hanya memori masa lalu soal PKI," sambung Agus.

Agus menjelaskan, pernyataan Gatot yang menyebut upaya pencabutan TAP MPRS 25/1966 adalah PKI sama dengan menuding KH Abdurahaman Wahid alias Gus Dur sebagai PKI.

Sebab, saat menjabat sebagai presiden, Gus Dur mewacanakan pencabutan TAPMPRS 25/1966 tentang pembubaran PKI. 

BACA JUGABerita Top 5: Gatot Nurmantyo Mengancam, Prabowo Subianto Gawat

"PMII meyakini upaya Gus Dur tidak lebih dari ikhtiar untuk rekonsiliasi anak bangsa agar sama-sama fokus dan berkontribusi untuk Indonesia," kata Agus. (tan/jpnn.rmolid)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co