GenPI.co - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyesalkan sikap Polri menangkap beberapa aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
"Saya menyesalkan penangkapan pengurus KAMI yang terkesan sangat dipaksakan," kata Gatot sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Minggu (18/10).
BACA JUGA: Luar Biasa, Jokowi Kalahkan Cristiano Ronaldo dan Barack Obama
Presidium KAMI itu meminta Polri bertindak profesional ketika melindungi masyarakat dan menjaga keamanan.
Menurut Gatot, polisi tidak bertugas menangkap aktivis yang lantang melayangkan kritikan kepada pemerintah.
“Masyarakat sudah cerdas. Masyarakat melaksanakan pengawasan terhadap kinerja kepolisian," ucap Gatot.
Namun, Gatot tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan terhadap aktivis KAMI.
BACA JUGA: Aktivis KAMI Ditangkapi, Peringatan Serius untuk Jokowi
Pihaknya juga memastikan memberikan pendampingan kepada aktivis KAMI yang ditangkap.
“KAMI akan melakukan pendampingan sampai tuntas," sambung Gatot.
Gatot juga menegaskan bahwa KAMI tidak ikut dalam demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja.
BACA JUGA: Setahun Jokowi-Kiai Ma’ruf Penuh Kegaduhan, Publik Jadi Ragu
Selain itu, sambung Gatot, KAMI juga tidak mengajak pedemo bertindak anarkistis.
"Kalau semua dikaitkan dengan KAMI, ya, enggak bisa begitu juga,” terang Gatot.
Dalam kesempatan tersebut Gatot juga membeberkan jumlah anggota KAMI.
“KAMI ini anggotanya jutaan,” sambung Jenderal Gatot Nurmantyo.
Menurut Gatot, situasi menjadi tidak fair apabila semua hal dikaitkan dengan KAMI.
“Kalau ada yang maling dibilang KAMI, rampok dibilang KAMI, enggak fair itu namanya," kata Gatot.
BACA JUGA: Gatot Nurmantyo Blak-blakan soal KAMI, Sungguh Menggetarkan
Sebagaimana diketahui, Polri menangkap beberapa aktivis KAMI di Jakarta dan Medan.
Di antaranya ialah Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat. Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. (esy/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News