Habib Rizieq Punya 2 Senjata Maut, FPI Berani Melawan Pemerintah

11 Desember 2020 09:23

GenPI.co - Pengamat politik Adi Prayitno menilai persoalan antara FPI dan Sang Imam Besar Habib Rizieq Shihab dengan pemerintah tidak pernah berakhir, bahkan makin panjang.

Bukti terbaru ialah bentrokan antara polisi melawan loyalis Habib Rizieq di Tol Cikampek-Jakarta, Senin (7/12) dini hari WIB.

BACA JUGA: Pengamat Bongkar 2 Senjata Utama FPI dan Habib Rizieq, Sangar!

Menurut Adi, persoalan itu disebabkan pola komunikasi yang kurang tepat. Selain itu, lanjut Adi, FPI selama ini sangat agresif menentang pemerintah.

"Sebelumnya memang kritis, tetapi tidak seagresif sekarang. Kalau mau jujur, FPI menentang pemerintah, menentang kekuasaan saat ini," ujar Adi, Kamis (10/12).

Dia mencontohkan keinginan FPI menggelar reuni 212. Saat itu FPI akan membatalkan reuni 212 apabila pilkada ditunda.

Menurut Adi, FPI menunjukkan sikap melawan saat masyarakat menghindari kerumunan dan menerapkan protokol kesehatan.

BACA JUGAPolri Beber Bukti Mencengangkan soal FPI vs Polisi, Astaga

“Mereka akan tetap menggelar reuni 212. Itu, kan, menentang namanya," ucap Adi.

Adi juga menilai FPI dan Habib Rizieq Shihab memiliki dua hal yang membuat pemerintah tidak nyaman.

Pertama, narasi politik yang agresif verbal. Misalnya, kata NKRI Bersyariah yang selama ini digaungkan.

Ada juga kata tagut dan kafir yang kerap dilontarkan FPI serta Habib Rizieq Shihab.

“Itu tentu membuat pemerintah tak nyaman," ujar Adi.

BACA JUGARizieq Tersangka, Dugaan Novel Bamukmin ke Kapolda Mencengangkan

Kedua, mobilisasi massa. Menurut Adi, FPI bisa memobilisasi politik jalanan.

“Reuni-reuni 212 itu aktor mobilisatornya teman-teman simpatisan FPI dan tokoh yang dikenal dekat dengan FPI,” kata Adi. (gir/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co