GenPI.co - Konferensi pers Partai Demokrat Kubu Moeldoko di Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (9/3) diwarnai aksi tangis Darmizal.
Di momen itu tampak dirinya menangis sesegukan karena mengaku menyesal memenangkan Susilo Bambang Yudhyono (SBY) sebagai ketua umum Partai Demokrat di tahun 2015.
BACA JUGA: Balas Pernyataan Yasonna Laoly, Andi Arief Kirim Pesan Menohok
Aksi menangis Damizal itu pun dikomentari oleh salah seorang loyalis Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yakni Herzaky Mahendra Putra.
Ia menyebut apa yang dilakukan Darmizal tak lebih dari drama dan sebuah tangisan buaya.
"Mantan kader jangan baper. Bukan sinetron Korea ini. Jangan buat drama," kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/3).
Herzaky yang menjabat Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat itu juga membeber tindak-tanduk Damizal
Ia mengatakan pada 2019 Darmizal sudah meninggalkan Partai Demokrat karena ingin bergabung menjadi sukarelawan Jokowi.
"Saat kami butuh bantuan di Pileg 2019 dengan ancaman gagal electoral threshold, Darmizal malah kabur," lanjutnya.
Karena itu, lanjut Herzaky bukan hal aneh jika Darmizal menjadi salah satu aktor di belakang kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang.
"KLB dagelan yang tidak sah dan tidak dihadiri pemilik suara," ucap dia.
BACA JUGA: AHY Disebut Sedang Dibegal Lewat KLB Demokrat, Sadis!
Selain itu, Herzaky juga membantah klaim Darmizal yang menganggap diri berjasa dalam memenangkan SBY sebagai ketua umum.
Ia menegaskan Darmizal dahulu tidak pernah memiliki peranan penting di tubuh partai belambang mercy itu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News