Terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan, Media Malaysia: Pecahkan Rekor

04 Oktober 2022 13:57

GenPI.co - Media Malaysia Makan Bola menyoroti Indonesia berhasil memecahkan rekor kematian tertinggi kedua dalam ranah sepak bola pada tragedi Stadion Kanjuruhan.

Kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada lanjutan Liga 1 2022/23 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10) menyedot perhatian dunia.

Makan Bola menjadi salah satu media asing yang menyajikan berita berkelanjutan terkait tragedi yang menelan ratusan korban jiwa tersebut.

BACA JUGA:  Tragedi Kanjuruhan, Polri Naikkan Status Perkara ke Tahap Penyidikan

Tragedi ini berawal dari kemarahan fans atas kekalahan Arema FC 2-3 dari Persebaya, sejumlah penonton mulai memaksa masuk lapangan dan melampiaskan kekecewaan kepada para pemain.

Sebagai langkah antisipatif, aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan, tetapi sayangnya hal ini justru memperparah kondisi.

BACA JUGA:  Tragedi Kanjuruhan, Satu dari Sekian Bencana Sepak Bola Dunia dalam 40 Tahun Terakhir

Para penonton yang panik dan merasa sesak akibat gas air mata mulai berhamburan ke arah pintu keluar yang sempit sehingga terjadi penumpukkan.

Korban mulai berjatuhan di depan pintu sehingga semakin menghalangi orang yang hendak keluar, berdesakan dan terinjak-injak.

BACA JUGA:  Tragedi Kanjuruhan: Bapak Ibunya Tewas Terinjak, Alfiansyah Yatim Piatu

Dalam laporannya, Minggu (2/10), Makan Bola menyoroti tragedi Kanjuruhan mencatatkan rekor sebagai kerusuhan kedua yang paling banyak memakan korban jiwa.

"Bencana Kerusuhan di Indonesia Mencatatkan Rekor Kematian Tertinggi Kedua di Dunia," tulis Makan Bola dalam judul artikelnya.

Hingga berita ini ditulis, dikabarkan korban jiwa yang telah teridentifikasi sebanyak 131 orang.

"Di balik tewasnya 129 (terbaru: 131) orang dalam tragedi tersebut, sebuah rekor tercatat ketika tragedi tersebut tercatat sebagai salah satu tragedi sepakbola dengan angka korban tertinggi kedua di dunia," tulis Makan Bola.

Saat ini, tragedi Peru yang yang merenggut 328 nyawa masih menjadi rekor kematian tertinggi dalam kerusuhan sepak bola.

Selain itu, Makan Bola juga memprediksi Indonesia terancam diskors oleh Federasi Sepak bola Dunia (FIFA) dan kemungkinan pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co