Peneliti Institut Sarinah: Banyak Perempuan Jadi Korban Kekerasan

Peneliti Institut Sarinah: Banyak Perempuan Jadi Korban Kekerasan - GenPI.co
Ilustrasi kekerasan. Foto: Pixabay.

GenPI.co - Peneliti Institut Sarinah Luky Sandra Amalia mengatakan masalah kekerasan seksual menjadi hambatan dalam pembangunan di Indonesia.

Menurutnya, perempuan merupakan sumber dari pembangunan.

"Kalau kemudian perempuan mengalami kekerasan, proyek-proyek pembangunan justru akan melambat," ucap Luky dalam diskusi daring DPR RI, Jumat (26/11/2021).

BACA JUGA:  Marzuki Wahid Desak DPR UU Kekerasan Seksual Segera Disahkan

Sebab, persoalan tentang kelaparan, bahkan deforestation itu harus tetap ada kerja-kerja dan ide kreatif dari perempuan.

"Kekerasan seksual itu kontradiksi dengan tujuan pembangunan manusia development itu jelas melanggar hak asasi manusia," bebernya.

BACA JUGA:  Viral Kekerasan Seksual Anak di Malang, Khofifah: Usut Tuntas

Luky menambahkan bahwa kekerasan seksual juga berkaitan dengan persoalan integritas tubuh perempuan.

"Itu berkaitan dengan konsen persetujuan korban," kata dia.

BACA JUGA:  Netty Desak PKS Beri Advokasi untuk Korban Kekerasan Seksual

Namun, bagi Luky masalah persetujuan justru menjadi persoalan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya