Kemenkes Beri Peringatan untuk Indonesia, Mohon Jangan Sepelekan!

Kemenkes Beri Peringatan untuk Indonesia, Mohon Jangan Sepelekan! - GenPI.co
Kemenkes beri peringatan untuk Indonesia setelah adanya tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta. Foto: Mia Kamila/GenPI.co

"Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang," jelasnya.

Dirinya juga meminta warga agar melakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan.

"Jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," ungkap Nadia.

BACA JUGA:  Kemenkes Buka-bukaan soal Syarat Mudik Lebaran 2022, Simak Nih!

Seperti diketahui, sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan terus bertambah, tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.

WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology ) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

BACA JUGA:  Kemenkes Tegaskan Varian XE Belum Ditemukan di Indonesia

Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10 persen) memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal.

Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (Penyakit Kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.

BACA JUGA:  Minuman Berpemanis Kemasan Dikenai Cukai, ini Respons Kemenkes

Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya