Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Siapa Membunuh Putri (1)

Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Siapa Membunuh Putri (1) - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Mereka yang datang tanpa bekal cukup, yang tak kebagian kue pertumbuhan di sektor formal, bertahan dengan cara apa saja.

Juga masuk ke dunia remang-remang. Terpikat dengan janji-janji seperti itu jugalah yang bikin saya sampai ke kota ini. 

Saya pernah menulis berita hasil liputan seminar tentang kriminalitas di kota ini. Seorang ahli sosiologi dan ahli perkotaan mengatakan bahwa kota ini, kota pulau ini, hanya cukup untuk ditinggali satu juta penduduk.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Rani Jaringan

Nyamannya segitu.  Berdasarkan hitungan daya dukung wilayahnya, sumber air, tata kota, jejaring transportasi, dan lain-lainnya.

Saat aku mulai tinggal di kota itu, angka penduduk yang tercatat resmi sudah 750 ribu. Yang tak resmi, menurut perkiraan Bang Jon sudah lebih dari satu juta.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tiongkok: Lima Sekawan

Saya kira Bang Jon benar. Kehidupan di kota ini selalu terasa tegang. Mudah sekali terjadi bentrok antarkelompok.

Bang Jon adalah wartawan senior di "Metro Kriminal". Seusia Bang Eel.  Ia wartawan yang bagiku aneh. Ke mana-mana pakai sepatu sandal, banyak pacarnya, saya tak tahu pasti di mana tempat tinggalnya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Empat Sekawan

Kayaknya ia bisa tidur di mana saja yang ia mau, di tempat-tempat hiburan, yang ia datang malamnya, dan ia tertidur di situ sampai pagi. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya