Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Siapa Membunuh Putri (8)

Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Siapa Membunuh Putri (8) - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Saya dapat pekerjaan sebagai pendamping.  Honornya lumayan.  Mereka dibagi dalam beberapa kelompok minat. 

Dia sudah merancang sebuah kerja terkait para pengrajin batik kecil di Jawa.  Di kelompok itu hanya dia anggotanya. 

Maka selama berada di Malang, kami ke mana-mana berdua saja, dengan motor  yang kusewa khusus untuk pekerjaan itu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Ratu Elizabeth II: Tinta Elizabeth

Saya menyimpan kenangan yang berbeda dari aroma kain mori dan bau malam lilin bahan pembatik itu. Aroma yang seperti diracik oleh parfumer dengan aroma tubuh dan rambutnya. 

Konon begitulah mekanisme jatuh cinta, sebuah peristiwa reaksi kimia yang dihasilkan satu hormon tertentu dalam tubuh manusia. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Siapa Membunuh Putri, Kunci Kamar Kos

Katanya pertukaran pengaruh hormon itu, proses saling mencari kecocokan, terjadi lewat aroma tubuh. Itulah yang katanya dinamakan jodoh.

Saya setengah percaya. Setelah jatuh cinta karena aroma tubuh perempuan dari negeri seberang itu, tubuh saya seperti terkunci, tak lagi bisa menghasilkan hormon lain, disebabkan perempuan lain.  

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Mantan Ketum PPP Suharso Monoarfa: Partai Amplop

Tidak Nenia, tidak juga Mila, yang kalau boleh besar kepala, tampaknya juga menaruh hati pada saya. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya