Catatan Hasan Aspahani: Bongkar Makam, Siapa Membunuh Putri (23)

Catatan Hasan Aspahani: Bongkar Makam, Siapa Membunuh Putri (23) - GenPI.co
Hasan Aspahani. Foto: Twitter/@jurubaca

Tentang pelecehan Beni kepada Mila memang tak saya ceritakan kepada Bang Eel. Tapi saya menyampaikannya kepada Bang Jon.

Bukan mengadu, rasanya tak tahan juga menyimpan kemarahan itu sendirian. Andai Mila tak meminta untuk tak melaporkan ke polisi saya pasti sudah membuat laporan. 

Kembali dari mengantar Mila, Edo uring-uringan. Rupanya, sepanjang perjalanan Mila bercerita juga padanya.  Edo bilang padaku kalau ketemu itu si Beni mau dihajarnya.  

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: Putusan Sela, Siapa Membunuh Putri (21)

”Kamu jangan bikin persoalan jadi makin ribet, Do,” kataku, ”kalau kamu mau bantu, nanti kalau Mila sudah mau dan mulai kerja di sini, kamu jaga dia.” Edo mengiyakan permintaan saya.

Sementara itu tim penyidik baru kasus pembunuhan Putri bergerak cepat. Memang tak banyak ekspose. Untungnya kami selalu dapat bocoran dari Brigadir Hilmi. 

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: Kode Etik, Siapa Membunuh Putri (21)

Kami kirim Nurikmal ke Palembang, ikut saksikan pembongkaran makam Putri, lalu diotopsi di RS polisi di kota itu.   

Dari foto-foto dan laporan Nurikmal terbayang makam yang mewah dan kokoh.  Seperti makam tokoh besar yang sudah lama mati. Seperti sengaja agar sulit dibongkar.  Polisi sampai mengerahkan alat berat. 

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: Jangan Mengadu Domba, Siapa Membunuh Putri (20)

“Ada drama lagi di sini,” kata Nurikmal melapor lewat telepon.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya