Catatan Hasan Aspahani: Melamar Inayah, Siapa Membunuh Putri (27)

Catatan Hasan Aspahani: Melamar Inayah, Siapa Membunuh Putri (27) - GenPI.co
Hasan Aspahani. Foto: Twitter/@jurubaca

Tapi beban lain terletakkan di pundak saya. Lebih berat tapi saya merasa serta-merta menjadi lebih kuat. Saya yakin bisa menanggung beban baru ini. Bersama Inayah.

Inayah meminta pada ayahnya untuk menikah di Pesantren Alhidayah. Bersanding juga di aula pesantren. Tadinya saya meminta izin pernikahan kami dilakukan setelah rumah saya selesai. 

”Tinggal saja di rumah Inayah. Itu jadi rumah kalian kalau kalian sudah menikah nanti,” kata ayah Inayah. 

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: Bluebeach Nenia, Siapa membunuh Putri (26)

Saya dan Inayah mengantar ke Bandara Hang Tuah, kepergian dua orang tua itu kembali ke Pekanbaru. Dua orang tua yang tampak sangat bahagia.

Seperti telah memindahkan beban berat tanggung jawab atas anak perempuannya ke lelaki yang baru saja mereka kenal, yang untungnya bisa mereka percaya. Inayah mengajakku makan di restoran seafood di Penangsa.  Ada yang dia mau bicarakan berdua. 

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: Tawaran Seratus Juta, Siapa Membunuh Putri (25)

”Tadi ingat ya ayah ceritanya berapa lama mereka menunggu sampai saya lahir. Empat tahun untuk dapat anak pertama. Saya kemungkinan besar mewarisi masalah kesuburan dari ibu. Mens saya tak pernah teratur sejak semula. Mungkin saya tak subur. Mungkin saya susah atau bahkan tak bisa punya anak, Mas,”    

”Dari caramu mengasuh anak-anak panti, saya yakin kamu adalah ibu yang baik. Kamu sudah jadi ibu sebelum kamu punya anak. Saya kalau jadi anak-anak pasti bahagia punya ibu kayak kamu,” kataku.

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: Tersangka, Tapi Siapa Membunuh Putri (24)

”Oh, mau jadi anakku? Ngak mau jadi suamiku, nih?”

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya