Catatan Dahlan Iskan: Durian Tarmidji

Catatan Dahlan Iskan: Durian Tarmidji - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

"Apakah koran masih ada harapan?" tanyanya.

Saya sedih mendengar pertanyaan itu. Terutama karena saya tidak bisa membantunya lagi seperti dulu. Saya tidak bisa lagi diskusi tentang perusahaan dengan beliau. Juga dengan teman-teman lama di sana.

Saya menyesal tidak ajak beliau ke kantor gubernur. Padahal pagi itu saya bertemu Gubernur Kalbar H. Sutarmidji. Tentu beliau senang kalau bisa ke kantor lamanya. Pak gubernur pun tidak akan keberatan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Gunung Kawi

Gubernur Sutamadji ini orang kampus. Ternyata ada orang kampus yang bisa jadi kepala daerah berprestasi. Sutarmidji begitu lama jadi dosen ilmu hukum di Universitas Tanjungpura. Lalu menjadi calon wali kota Pontianak.

Terpilih. Sampai dua kali. Lihatlah perkembangan kota itu 10 tahun terakhir. Berubah total. Terutama di sepanjang tepian sungai Kapuas. Juga di sepanjang Ahmad Yani yang panjangnya 18 Km.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Korban Gempa Cianjur: Tunggu Ahli

Memang baru di pusat kota yang pinggiran sungainya dibenahi. Tapi perubahan itu bisa merangsang wali kota berikutnya untuk menambahnya.

Pun Jalan A Yani. Trotoarnya begitu lebar, untuk ukuran Pontianak yang dulu tidak punya trotoar. Penghijauannya juga berhasil. Tamannya indah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Bayu Skak: Arek Kesel

Kini Sutamadji menjabat gubernur. Tentu ia tidak akan rela kalau hasil pembenahan kotanya itu tidak dilanjutkan. Ia sendiri menambah kecantikan jalan terpanjang itu dengan membenahi pagar kantor gubernur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya