Catatan Dahlan Iskan soal Pilot Susi Air: Ayat Sandera

Catatan Dahlan Iskan soal Pilot Susi Air: Ayat Sandera - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

GenPI.co - Mestinya tidak sulit bagi TNI untuk membebaskan pilot Susi Air yang disandera di pedalaman Papua 10 hari lalu. Tapi TNI masih memberikan kelonggaran waktu untuk upaya non-militer.

Bupati Nduga Namia Gwijangge masih melakukan upaya itu. Ia yakin masih bisa ''merayu'' para penyandera. Ia yakin pilot Philip Max Marthens yang berkebangsaan Selandia Baru itu bisa dibebaskan tanpa serbuan militer.

Penyanderaan memang sudah berlangsung sejak 7 Februari lalu. Yakni sejak pilot tersebut mendaratkan pesawat di bandara kecil Paro, Kabupaten Nduga.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Vonis Richard Eliezer: Eliezer Kapok

Lima penumpangnya, semua penduduk asli setempat, aman-aman saja. Mereka pulang ke rumah masing-masing. Tapi pilot Philip disandera. Dan pesawat Susi Air jenis Caravan dibakar.

Bandara di daerah kecil nan terpencil seperti Paro memang tidak bisa disebut bandara (airport). Dalam bahasa Inggris lebih tepat disebut airstrip. Hanya ada landasan pendek dan bangunan sederhana sebagai terminalnya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Hukuman Richard Eliezer: Dhania Eliezer

Toleransi waktu itu diberikan, toh diyakini nyawa Philip tidak dalam kondisi terancam. Penyandera berkepentingan untuk menjaga keselamatan Philip.

Bahkan memanfaatkannya. Termasuk, ujar penyandera, diminta melatih menerbangkan pesawat. Itu seperti yang dikatakan juru bicara mereka di berbagai media, tanpa logika yang memadai.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Vonis Ferdy Sambo: Motif Sambo

Toleransi itu tentu ada batasnya. Terlalu lama penyanderaan berlangsung bisa merusak Indonesia di dunia internasional. Seolah Indonesia tidak mampu menjaga wilayah kedaulatan. Publikasi penyandera juga bisa kian luas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya