"Termasuk mengapa saksi itu harus dua, karena kalau satu bukan testis, bukan buah zakar," ujar RG.
Saya baru tahu dari forum itu: yang melahirkan kecerdasan itu wanita. Bukan laki-laki. Saya juga baru tahu: laki-laki bisa merasakan sakit, tapi hanya wanita yang bisa merasakan penderitaan. Rocky Gerung ternyata sangat serius kalau mengajar.
"Saya berani mengundang RG karena saya tahu kalau memberi kuliah beliau tidak memprovokasi," ujar Syamsul.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Grup Adani: Paranjoy Kerikil
Syamsul sendiri memang seorang aktivis tulen. Waktu menjadi mahasiswa hukum Universitas Lampung (Unila) ia sudah menerbitkan majalah kampus: Saksi Keadilan.
Syamsul menjabat pemimpin redaksi. Majalah itu dibredel. Gara-gara Syamsul menulis: Siapa Bilang Golkar Tidak Curang.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal F1 Power Boat: F1 H20
Itu bersamaan dengan dibredelnya majalah kampus UGM yang dipimpin Andi Arief: Sintesa. Waktu itu Indonesia berulang tahun ke-50. Ultah emas. Sintesa menulis: Indonesia Cemas.
Syamsul juga diincar untuk ditangkap. Tapi intelnya salah: yang akan ditangkap Habiburrahman, yang kini aktivis Gerindra.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Pilot Susi Air: Ayat Sandera
Setelah lulus, Syamsul menjadi pengacara. Lurus. Ia memang sempat jadi relawan di YLBHI-nya Adnan Buyung Nasution. Akhirnya Syamsul jadi hakim.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News