Cerita Horor: Jimat Pelaris itu Memenjara Jiwa Si Mbah

Cerita Horor: Jimat Pelaris itu Memenjara Jiwa Si Mbah - GenPI.co
Ilustrasi prempuan tua. (Foto: Yurialfred)

Baca juga: Cerita Horor : Sosok Berwajah Terbalik di Foto Reuni SMA Istriku

Aku lalu memecah keheningan, bertanya barangkali mertuaku pernah melihat rupa cekelan itu. Apakah semacam rapalan, atau benda yang bisa diindrai.

Ibu mertuaku menggeleng. Dia tidak tahu.

Tamu itu rupanya tidak membual. Sebab ia menepati janjinya dengan kembali mendapati kami sekeluarga beberapa hari kemudian. Kali ini ia datang bersama orang lain yang diakuinya memiliki kemampuan seperti yang dijanjikan

Sebagai seorang yang memiliki kemampuan lebih, orang yang datang bersama tamu itu terlihat biasa saja. Padahal aku sudah membayangkan akan bertemu seorang berpakaian serba hitam, mengenakan ikat kepala, gelang akar bahar dan sejumlah cincin akik besar di jari. Nyatanya tidak. Ia terlihat biasa saja, bahkan terlalu biasa. Namun, aku segera mengingat sebuah pepatah, jangan menilai sebuah buku dari sampulnya.

Hawa seketika  terasa berat saat kedua orang ini masuk rumah. Anakku yang masih bayi menangis tanpa henti sehingga terpaksa diungsikan ke rumah tetangga untuk sementara waktu. Belum berapa lama si tamu dan temannya duduk di kursi tamu, Mbah J berteriak lantang dari dalam kamarnya.

“Sopo kui?!”

Seisi rumah seketika tertegun. Belum pernah dalam berpuluh-puluh tahun Mbah J bersuara lantang seperti itu. Suaranya melengking, terdengar aneh sekaligus menakutkan. Buku kudukku seketika merinding.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya