GenPI.co 
Ternyata Syech Panji itu orang Madura, hanya saja lahir di Gresik. Tepatnya di desa Dukun, Kecamatan Sidayu. Leluhurnya yang dari Sampang.
"Waktu saya lahir, Dukun itu masuk Kabupaten Surabaya. Gresik itu masih kecamatan," kenangnya.
Ayah Syech Panji adalah kepala desa di Dukun. Begitu tamat sekolah rakyat (SD), ayahnya minta Panji melanjutkan sekolah ke Pondok Pesantren Peterongan, Jombang.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Perang Rusia vs Ukraina: Rekor Laba
Ia pun diajak ke sana. Kebetulan pamannya di pondok Peterongan, sebelah timur Jombang.
"Sama-sama di pondok saya akan pilih di Maskumambang saja. Sama saja. Lebih dekat rumah," katanya mengingat waktu kecil.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Cawapres 2024: Babak Penyisihan
Lalu Panji diajak pula melihat pondok di Kaliwungu, sebelah barat Semarang. Ada paman yang lain di pondok Kaliwungu.
Akhirnya Panji memilih sekolah di Pondok Modern Gontor, Ponorogo.
Yakni pondok yang siswanya harus bisa bahasa Arab dan bahasa Inggris –yang masih langka di zaman itu. Santri pondok Gontor juga campur antara yang NU dan Muhammadiyah.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Tandu Huang
Dari Gontor, Panji meneruskan kuliah di IAIN Syarief Hidayatullah, Ciputat, Jakarta. Ia mengambil jurusan sulit: Adab. Yakni sastra Arab dan Islam.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
