Catatan Dahlan Iskan: Bulan BK

Catatan Dahlan Iskan: Bulan BK - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Anda sudah tahu: nama Naoko lantas diubah menjadi Ratna Sari Dewi. Kini 83 tahun. Setelah memulangkan atlet itu, Djatmiko sendiri tidak pulang. Suasana politik di dalam negeri sangat kacau.

Hanya 10 hari sebelum pembukaan Olimpiade itu Bung Karno dikudeta. Diungsikan ke kompleks TNI-AU Halim Perdanakusuma. Lima jenderal dan dua perwira TNI-AD diculik. Dibunuh. Dimasukkan sumur di dekat Bung Karno diungsikan.

Partai Komunis Indonesia dibubarkan. Pengikut Bung Karno ditumpas. Para Sukarnois ikut jadi musuh Orde Baru.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Kereta Cepat: Bulan Madu

Djatmiko tidak bisa pulang. Ia memutuskan meneruskan kuliahnya di Jepang. Mulai lagi dari awal. Ia mengambil jurusan kimia industri.

Seperti juga Djawoto, Djatmiko bukan PKI. Tapi nama Djawoto jadi bulan-bulanan politik di dalam negeri. Ia disamakan dengan PKI. Dihujat. Dikarikaturkan. Wartawan jadi objek berita yang dihantamkan oleh wartawan Orde Baru.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Badai Berlalu

Djawoto mengundurkan diri sebagai duta besar kita di Beijing. Ia mendapat suaka politik di sana. Lalu pindah ke Belanda. Jadi pengungsi politik di sana. Sampai ia meninggal dunia.

Beijing sendiri saat itu lagi guncang: Mao Zedong lagi melancarkan revolusi kebudayaan. Orang kota yang dianggap berjiwa kapitalis dan borjuis dikirim ke ladang-ladang pertanian di desa-desa.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Zaytun Menara

Djatmiko juga tidak berani pulang. Ia terus meyakinkan Orde Baru bahwa dirinya memang Sukarnois tapi bukan komunis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya