
Apa target kesimpulan debat IKN nanti sore itu? ”Tidak harus ada kesimpulan,” kata Seno di pengantar debat yang sudah disebar kepada peminat debat. Debat tersebut lebih dimaksudkan untuk memperluas kalangan yang ingin ikut bicara soal IKN secara ilmiah dan berbudaya.
Tidak terlihat ada maksud menentang IKN. ”UU IKN No 3 Tahun 2022 sudah lahir. Harus dilaksanakan,” kata pengantar itu. Memang dibeberkan juga di pengantar tersebut, betapa tergesa-gesanya proyek IKN. Perencanaan dilakukan setelah ada putusan. Demikian juga UU-nya.
Tapi, diakui bahwa pemindahan ibu kota bukan rencana baru. Setiap kali ada masalah besar di Jakarta, selalu muncul niat ”sudah seharusnya” ibu kota pindah. Maka, ketika akhirnya Presiden Jokowi benar-benar memutuskan pindah ke IKN, tidak ada yang menentang dari segi substansial.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Ujian Dini
Bahwa mendesak atau tidak mendesak akan selalu jadi perdebatan. Demikian juga lokasi.
Tanpa pemindahan ibu kota, perimbangan penduduk Jawa-luar Jawa tidak banyak berubah. Di situ disebutkan di tahun 2020, penduduk Jawa 56 persen, luar Jawa 44 persen. Di tahun 2050 kelak bedanya hanya 3 persen: 53 Jawa, 47 luar Jawa.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Creator Nasab
Memang tidak disebutkan apakah perimbangan penduduk itu berubah drastis saat ibu kota pindah ke IKN.
Bahwa proyek IKN terkait dengan ambisi seorang pemimpin untuk memiliki legasi yang monumental juga dianggap wajar. Itu dimiliki siapa pun. Hanya, IKN ini legasi yang luar biasa. Akan terus masuk buku pelajaran setidaknya 100 tahun ke depan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Habib Kiai
”Inilah infrastruktur terbesar dalam sejarah Indonesia,” katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News