
GenPI.co - Polrestabes Semarang belum menemukan bukti yang berkaitan dengan motif perundungan AR mahasiswa Program Studi Anastesi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang diduga meninggal dunia akibat bunuh diri.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan pihaknya menemukan 9 lembar catatan buku harian korban di tempat indekosnya.
"Belum ada fakta atau bukti korban meninggal bermotif perundungan, begitu juga sebaliknya belum ada bukti yang menguatkan kematian itu bukan karena perundungan," kata Irwan, dikutip Sabtu (17/8).
BACA JUGA: Program Pendidikan Dokter Spesialis Anastesi Ditentikan Sementara, Undip Beber Faktanya
Irwan menjelaskan 9 lembar catatan buku harian milik mahasiswa bunuh diri ini berisi keluhan tentang kondisi kesehatannya.
Ini ditujukan kepada Tuhan serta keluhan kepada seseorang yang diduga kekasihnya.
BACA JUGA: Kemenkes Hentikan Sementara Program Dokter Spesialis Anastesi Undip Semarang
"Di 9 lembar catatan buku harian itu tidak ada yang terkait dengan perundungan," ungkap dia.
Adapun penyebab meninggalnya korban masih didalami apakah tindakannya merupakan bentuk kesengajaan atau kelalaian.
BACA JUGA: Polisi Bakal Panggil Rekan Mahasiswa Undip yang Bunuh Diri
Irwan menyebut dari hasil visum ditemukan 3 luka yang diduga bekas suntikan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News