
Kedua, anak berpotensi lebih besar terkena kanker mulut rahim. Hal itu karena pada usia anak-anak, area mulut rahim masih terbuka.
“Apabila kena trauma, kelak kemudian hari akan terjadi kanker mulut rahim.” ungkapnya.
Ketiga, merampas hak-hak anak, seperti sekolah. Anak juga tidak punya kesempatan untuk menolak terjadinya kekerasan, karena mereka tidak cukup kemampuan, kedewasaan, bila terjadi kekerasan dalam rumah tangga.
BACA JUGA: Siapkan Tabungan Anak, Revalina S. Temat Bagi Kiat Investasi Emas
"Negara memang relatif dirugikan, karena secara ekonomi pernikahan anak hampir menghilangkan 1,7 persen pendapatan negara," kata Hasto. (*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News