Dear Diary

Tetangga Main Dukun, Dagangan pun Diguna-guna Hingga Tak Laku

Tetangga Main Dukun, Dagangan pun Diguna-guna Hingga Tak Laku - GenPI.co
Ilustrasi. (Foto: Elements Envato)

“Saya benar-benar minta maaf, Pak, Sungguh. Saya khilaf. Saya yang berbuat iseng dengan Pak Kasim dan keluarga. Itu sebabnya lapak Pak Kasim tidak laku selama ini,” ucapnya lagi.

“Maksud Pak Asep bagaimana?” Kasim bertanya lantaran bingung sekaligus tak percaya dengan ucapan tetangganya ini.

“Iya Pak. Saya yang menaburkan tanah kuburan di depan rumah Bapak. Makanya dagangannya jadi tak laku, Tolong Pak. Maafin saya. Tubuh saya sakit semua. Sayan nggak nyangka Pak Kasim bisa membalas,” suara Asep kali ini begitu memelas.

“Kami nggak pernah membalas, Pak. Kami hanya menyerahkan diri saja pada Gusti Allah,” jawab Nurjannah yang sedari tadi bergulat dengan perasaannnya.

“Iya Pak, Bu. Tolong maafin kami. Janji tidak akan mengulangi lagi. Tolong Pak Kasim! Badan saya nggak keruan rasanya, seperti digebukin,” desak Asep. Suaranya memarau dan bulir-bulir air mata mulai jatuh dari matanya.

“Ya sudah Pak. Asal Bapak tidak mengulangi lagi, yah saya maafkan,” balas Kasim.

Asep pun memberitahu mengapa sampai nekat mengguna-gunai dagangan Kasim. Ia mengaku merasa iri. Ia tidak suka melihat Kasim dan istrinya dianggap sebagai orang baik oleh tetangga sekitar. Rasa dengki membuat nalarnya menjadi gelap, lalu bersekutu dengan hal-hal gaib.

Setelah memberi wejangan, Kasim pun meminta tetangganya itu pulang. Ia bahkan menyempatkan diri mengantar sampai di depan pagar rumah tetangganya itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya