
Asep ternyata bukan satu-satunya orang yang berbuat iseng terhadap Kasim. Di hari yang sama, ada dua orang yang datang dan memohon-mohon maaf. Semuanya mengaku merasakan kesakitan luar biasa pada tubuhnya, seperti sedan diremas-remas.
Namun dua orang itu bukanlah tetangga Kasim. Mereka adalah tukang sayur keliling yang mengaku merasa kesal karena dagangannya tidak laku lagi semenjak Kasim dan istrinya membuka lapak.
Dua tukang sayur itu pun bersekongkol untuk membuat mampet rezeki Kasim dengan ilmu hitam. Selama beberapa hari rencana mereka lancar. Namun menjadi berantakan ketika suatu malam keduanya diserang oleh rasa sakit yang aneh pada sekujur tubuh.
Dua orang itupun berkesimpulan bahwa rasa sakit itu adalah akibat dari ulah mereka. Itu sebabnya mereka datang menemui Kasim dan memohon-mohon agar dimaafkan.
Semenjak peristiwa itu, lapak Kasim dan Nurjannah mulai ramai kembali. Agil pun rutin mengantarkan mengantarkan sayur mayur. Hidup kembali berjalan seperti sediakala.
---000--
Petang itu, Asep berdiri mematung dari balik jendela rumahnya. Melalui celah tirai yang disingkapnya sedikit, dengan seksama pria itu mengamati aktivitas yang terjadi di seberang jalan depan rumahnya, pada lapak pak sayur Pak Kasim.
Ia melihat, suami istrinya itu tengah sibuk membereskan tempat tersebut setelah seharian berjualan. Mata Asep berkilat-kilat, dan sekantong kembang kantil yang ada di tangannya makin digenggamnya erat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News