
“Hasil yang luar biasa hanya bisa dicapai dengan cara yang tidak biasa”. Kalau tahun ini kita berhasil meraih target 17 juta wisman, maka untuk mencapai target 20 juta wisman tahun depan tidaklah mudah. Artinya kita harus menciptakan strategi yang baru lagi dan breakthrough agar kita menggaet tambahan wisman sebanyak 3 juta lagi. Apa senjata pamungkas di tahun depan?
Strategi tahun depan merupakan bauran dari tiga program yang saya sebut: Ordinary, Extra Ordinary, dan Super Extra Ordinary.
Pertama, Ordinary adalah program-program yang sudah sukses kita jalankan di tahun-tahun sebelumnya yaitu program promosi Branding, Advertising, Selling (BAS). Disebut Ordinary karena sudah biasa kita jalankan (business as usual) dimana kita melakukan continuous improvement dan secara dinamis mengubah komposisi BAS-nya sesuai dengan prioritas target yang ditetapkan. Di awal-awal porsi Branding besar, namun di akhir-akhir porsi Selling kita tingkatkan agar efektif mendatangkan wisman.
Kedua, Extra Ordinary adalah program baru yang kita luncurkan tahun 2018 ini yaitu Incentive (Airlines), Hot Deals, dan Competing Destination Model (ketiganya disingkat: IHC). Disebut Extra Ordinary karena program-program tersebut menggunakan cara-cara baru yang breakthrough dan inovatif.
Hot Deals misalnya, menerapkan konsep sharing economy yaitu menjual barang atau jasa yang tidak laku atau excess capacity dengan memberikan diskon pada unsur 3A (Aksesibilitas, Aktraksi, dan Amenitas) sehingga menarik bagi wisatawan. Sementara CDM adalah metode baru pemasaran yang mengombinasikan kemampuan machine learning, analisa big data, dan penerapan contextual advertising yang sangat presisi untuk menarget wisatawan.
Ketiga, Super Extra Ordinary adalah program-program istimewa yang sengaja kita simpan untuk menjadi senjata pamungkas mewujudkan target akhir 20 juta wisman tahun depan. Super Extra Ordinary mencakup tiga program yaitu: Border Tourism, Tourism Hub, dan Low Cost Terminal (ketiganya disingkat: BHL).
Tiga program baru BHL ini akan saya jelaskan lebih rinci, namun sebelumnya saya ingin memberikan panduan alokasi sumberdaya dari tiga portofolio strategi ini di tahun 2019. Seperti sering saya katakan alokasi sumberdaya merupakan penerapan prinsip Fokus di dalam IFA. Kita harus mengutamakan yang benar-benar utama, dan mengesampingkan yang tidak utama.
Seperti terlihat pada bagan, saya menetapkan komposisi BAS, IHC, dan BHL adalah: 40:30:30.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News