
Senada dengan Spanyol, Perancis pun melakukan hal yang sama. Perancis juga merupakan salah satu negara dengan kunjungan wisman terbesar yaitu sebesar 85 juta orang dengan perolehan devisa yang mencapai US$ 60 miliar. Sebagai negara yang kaya akan budaya dan sejarah, Perancis memiliki 37 situs yang masuk daftar “World Heritage”-nya UNESCO. Portofolio produk atau destinasinya banyak berfokus di sini. Terbukti, kunjungan turis terbesar adalah di situs-situs tersebut seperti Museum Louvre, Menara Eiffel, Istana Versailles dan sebagainya.
Kita juga perlu belajar banyak dari Jepang, dimana mereka mencatatkan pertumbuhan mengesankan mencapai nyaris double dari sekitar 10 juta menjadi 20 juta kunjungan wisatawan pada tahun 2013-2015. Dalam laporan TTCI 2017, Jepang menempati peringkat ke 4, tertinggi untuk kawasan Asia. Jepang mempunyai portofolio produk dengan berbagai destinasi/atraksi yang unik. Mereka adalah negara yang sangat kaya akan budaya dan sejarah, seperti halnya Perancis, Jepang mempunyai 21 situs yang masuk “world heritage”nya UNESCO. Berbagai kuil dan situs-situs sejarah ditawarkan untuk menarik turis yang ingin mengulik budaya Jepang.
Jepang juga menawarkan destinasi/atraksi alam yang unik seperti wisata salju, yang menjadi favorit para wisatawan terutama dari Asia yang ingin melihat salju dengan akses yang paling mudah, tak perlu harus ke Eropa. Tempat terbaik dengan kondisi salju yang banyak, dapat ditemukan di Jepang Utara (Hokkaido dan Tohoku) dan di pegunungan sepanjang Laut Jepang Coast (terutama Niigata dan Nagano). Di sana banyak resor yang memiliki zona bermain yang dirancang untuk keluarga dan anak, atau bagi yang tertarik bermain ski atau snowboard. Selain salju, ada destinasi alam unik lainnya yaitu menikmati musim semi bunga sakura di Tokyo atau Yokohama pada bulan April saat sedang bermekaran.
Untuk man-made, Jepang menyediakan Disneyland di Tokyo sebagai salah satu produk flagshipnya. Bahkan Jepang juga membidik segmen khusus pecinta anime dan manga untuk berkunjung ke Akihabara sebagai pusat game dan manga. Mereka begitu detil menyelaraskan portofolio customerdengan portofolio produk.
Belajar dari Tetangga
Untuk regional, kita juga harus belajar pada Thailand sebagai “musuh professional” sekaligus yang terbaik di kawasan. Ketika kemarin saya ke Bangkok untuk menerima penghargaan TTG Award, Saya bahkan meminta khusus kepada staf kedutaan besar dan diaspora-diaspora kita di sana untuk mempelajari keunggulan-keunggulan pariwisata Thailand. Dengan berbagai penghargaan yang banyak kita raih belakangan, bahkan pertumbuhan kita lebih cepat dari Thailand, kita tetap harus mau belajar dari mereka.
Mereka terkenal dengan pesona alamnya yang indah sebagai atraksi utama. Sebagai negara kerajaan, Thailand menawarkan berbagai atraksi dan budaya dalam portofolio produknya selain wisata alam yang sudah terkenal. Sebagai diferensiasi, Thailand memiliki berbagai festival dan atraksi yang unik. Misalnya yang sangat terkenal adalah Festival Songkran yaitu festival perayaan Tahun Baru Thailand yang dimeriahkan dengan tradisi “Perang Air” di jalanan tiap kota. Hampir setengah juta turis datang untuk ikut perang air dan basah-basahan.
Terkenal dengan gajahnya, Thailand juga mengembangkan “elephant tourism”, yaitu wisata trekking dengan gajah. Atraksi gajah di Surin yang diadakan tahunan di setiap bulan November. Acara ini diramaikan oleh sekitar 250 gajah terlatih yang akan mempertunjukan kebolehannya seperti sepak bola atau main perang-perangan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News