Janda Itu Kesusahan Buka, Kubantu Sampai Basah Sebadan

Janda Itu Kesusahan Buka, Kubantu Sampai Basah Sebadan - GenPI.co
Janda Itu Kesusahan Buka, Kubantu Sampai Basah Sebadan (foto: freepik)

Saat sedang memanaskan motor, Mama memberikan bungkusan beberapa toples kue pesanan Mbak Pipit.

“Nih, hati-hati, ya, jangan sampai tumpah. Pas jalan tinggal saja pagarnya, biar Mama yang tutup,” kata Mama.

“Iya, Ma. Aku jalan dulu, ya,” kataku.

Rumah Mbak Pipit beda 4 blok dari rumahku. Dia di Blok E, sementara aku di Blok I. Rumahnya dicat biru tua dan pagarnya berwarna hitam.

“Assalamualaikum, Mbak Pipit. Mau antar kue,” teriakku dari pagar rumah Mbak Pipit.

Tak berapa lama kemudian, Mbak Pipit keluar dari dalam rumah.

“Waalaikumsalam. Sini masuk, Rits,” kata Mbak Pipit sambil melambaikan tangannya mengisyaratkan untuk masuk.

Aku pun masuk ke rumahnya dengan perlahan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya