Jatuh Cinta Denganmu Seperti Mengejar Ilusi, Mengiris Hati

Jatuh Cinta Denganmu Seperti Mengejar Ilusi, Mengiris Hati - GenPI.co
Ilustrasi hubungan. (Foto: Elements Envato)

Namun, sayangnya semuanya berubah. Hubunganku yang tadinya aku rasa spesial berubah menjadi renggang.

Meskipun demikian, aku saat bertemu dengannya di kantor wajib merasa biasa-biasa saja karena telah berjanji merahasiakan semua dari pegawai-pegawai lain bahwa kami sudah pernah pergi bersama.

Tadinya dengan sangat mudah dia menerima ajakanku untuk pergi, sekarang yang aku terima hanyalah alasan untuk penolakan. Pesan chat yang tadinya fast respon, sekarang menjadi asing. “Apa aku terlalu berlebihan kepadanya?” ujarku dalam hati.

BACA JUGA:  Azab Istri Egois, Sang Suami Direnggut Maut

Ingin aku tanyakan empat mata tapi aku rasa tidak mungkin, karena aku bukan siapa-siapanya.

Ya, perlahan semua mulai menjadi biasa saja, sampai ketika kontrak kerja kami habis di kantor tersebut. Semua akhirnya benar-benar berpisah. Aku sudah mengucapkan bahwa jangan melupakan meski mungkin aku dan dia sudah tidak bertemu lagi.

BACA JUGA:  Selingkuh dengan Gadis Penjual Kopi, Tuhan Turunkan Azab

Memang sangat singkat, tapi sangat berarti bagiku. Sekarang sudah seperti biasa saja, aku yang tadinya berambisi dan sangat berharap berubah menjadi acuh. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika dia tiba-tiba mengajakku untuk pergi lagi, aku tetap akan menerimanya.

“Jika memang bukan jalannya, aku harus mundur. Percuma juga untuk memaksakan,” pikirku.(*)

Video seru hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya