Kala Hujan Turun, Pujaan Hati Selimuti Diriku Sampai Puncak

Kala Hujan Turun, Pujaan Hati Selimuti Diriku Sampai Puncak - GenPI.co
Ilustrasi hubungan. Foto: GenPI.co

"Kamu sedang menunggu bis, ya? Hujan deras sekali," tuturnya.

Aku pun hanya mengangguk saja. Sesekali melontarkan senyuman.

Aku salah tingkat di depannya. Bagaimana tidak, dia adalah kakak tingkat yang sudah dua smester ini aku taksir.

BACA JUGA:  Azab Istri Egois, Sang Suami Direnggut Maut

"Kamu nggak kedinginan?," tanya Jodi.

"Sedikit, kak. Tidak apa-apa," jawabku.

BACA JUGA:  Selingkuh dengan Gadis Penjual Kopi, Tuhan Turunkan Azab

Padahal, saat itu jemariku sudah keriput dan bibirku mulai pucat membeku.

Hal yang tidak aku duga terjadi. Ini yang membuatku deg-degan setengah mati.

BACA JUGA:  Pedang Calon Suami Kecil, Aku Kurang Puas

Jodi memakaikanku mantel tebalnya. Hangat sekali, pikiranku sudah liar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya