Kala Hujan Turun, Pujaan Hati Selimuti Diriku Sampai Puncak

Kala Hujan Turun, Pujaan Hati Selimuti Diriku Sampai Puncak - GenPI.co
Ilustrasi hubungan. Foto: GenPI.co

"Loh, kak? Nanti Kak Jodi bagaimana?," tanyaku.

"It's okay! Aku sudah lama memakai jaket. Gantian kamu supaya tidak kedinginan," sahutnya.

Tidak lama setelah itu, bis tujuanku sampai. Aku dan Jodi menaiki bis dengan tujuan yang sama.

BACA JUGA:  Azab Istri Egois, Sang Suami Direnggut Maut

"Ternyata rumah kita searah, ya," kata Jodi.

"Hehe... iya, kak," jawabku bingung.

BACA JUGA:  Selingkuh dengan Gadis Penjual Kopi, Tuhan Turunkan Azab

Duh, malam itu rasanya ingin aku hentikan waktu saja jika bisa.

Hentikan dalam arti, setiap hari aku ingin berada di sebelahnya seperti itu. Hangat sekali, hujan badai pun rasanya tak terasa lagi. 

BACA JUGA:  Pedang Calon Suami Kecil, Aku Kurang Puas

Namun, itu hanya malam pertama dan terakhirku bertemu Jodi. Sebab, malam itu dia hanya mengambil toga untuk wisudah besok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya