Ramadan di Jepang, Aku Banyak Belajar Budaya Negara Lain

Ramadan di Jepang, Aku Banyak Belajar Budaya Negara Lain - GenPI.co
Ramadan di Jepang, Aku Banyak Belajar Budaya Negara Lain. Foto: Dok. Pribadi Zahra Fathiya

Hal itu membuatku jadi merasakan banyak makanan dari negara lain.

Saat giliran Indonesia membuat makanan, ibu-ibu dan pelajar komunitas Indonesia akan kumpul untuk masak-masak.

Sayangnya, di satu kota, biasanya hanya ada satu masjid. Ukuran masjid itu pun kecil, sehingga agak susah dijangkau, terutama di daerah pinggiran.

BACA JUGA:  Tantangan Berat Ramadan di Prancis, Puasanya 16 Jam!

Meskipun begitu, komunitas Islam di Jepang terasa beragam dan inklusif. Terkadang, kalau bertemu sesama Muslim di jalan, kami suka saling sapa, walaupun tidak kenal.

“Mungkin karena sama-sama merasakan rasanya jadi minoritas, sehingga lebih merasa terhubung kalau dibandingkan saat berada di negara yang mayoritas Islam,” ungkap Thya.

BACA JUGA:  Ramadan di Belanda, Tarawihnya Pukul 10 Malam!

Hari pertama puasa di Jepang tahun ini dimulai sekitar pukul 04.00 sampai 18.00. Kami berpuasa selama 14 jam pada 1 Ramadan.

Nanti, pada hari terakhir Ramadan, puasanya sekitar 15,5 jam, mulai dari pukul 03.00 sampai 18.30.

BACA JUGA:  Ramadan di Finlandia, Toleransinya Sangat Tinggi, Bikin Tentram!

Kalau sedang musim panas, puasa bisa sampai 17 jam. Akan tetapi, kalau sedang musim dingin, puasa bisa hanya sebelas jam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya