GenPI.co 
Jenny, kini all out menapaki jalur sagu ini. Begitu banyak hambatan dan rintangan. Apalagi bagi seorang wanita single parent. Tapi tembok tebal itu telah dia jebol. Hanya saja di balik tembok itu masih terlihat jalan yang mendaki.
Perjuangan memanusiakan sagu memang sulit tapi dia sudah beberapa kali menghadapi keadaan yang lebih sulit.
Jenny pun kini memproduksi mie sagu untuk spageti. Maka saya seperti menduga Jenny sedang mempersiapkan internasionalisasi sagu. Dia tentu melirik dengan mata nakalnya itu pasar Tiongkok. Di sana pasar produk non gluten lagi naik.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Pengusaha Kertas: Kertas Mati
Dia punya jaringan di sana. Suaminyi yang mati muda itu berasal dari Beijing. Kini Jenny mengurus perjuangan mie sagu ini dengan anak bungsunyi.
"Sudah punya pacar?" tanya saya pada pemuda ganteng umur 20 tahun itu.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Politik di Amerika Serikat: Tengah Periode
"Nggak boleh pacaran. Harus bantu mama sampai mie sagu ini sukses," jawabnya. (Dahlan Iskan)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
