GenPI.co 
“Kantor BRI paling dekat di Cepogo. Kantornya itu kecil jadi kalau mau apa-apa antre banyak. Nah, mereka bisa melakukan transaksi di sini di BUMDes. Mereka bisa ambil uang, bayar angsuran, top up e-wallet, dan lain-lain” tutur dia.
Indri menuturkan transaksi paling besar biasanya terjadi di akhir pekan. Hal ini karena para pemilik usaha kerajinan logam membayar para pekerjanya setiap Sabtu sehingga mereka butuh uang dalam jumlah banyak untuk gaji. Mereka pun mengambil uang atau tarik tunai di BRILink BUMDes Tumang.
Menurut dia, adanya BRILink tak cuma membantu warga dan pelaku UMKM untuk bertransaksi, tetapi juga memudahkan pencairan dana bantuan dari pemerintah seperti program keluarga harapan (PKH). Selain itu, BRI juga bisa memberikan modal kredit untuk pengembangan UMKM.
BACA JUGA: Dapat Info dari Desa, Uun Dirikan Agen BRILink di Tengah Kota
Indri bercerita status Cepogo sebagai Desa BRILian ini membawa dampak yang luar biasa baik bagi BUMDes maupun desa. Misalnya, BUMDes Tumang kerap kali dikunjungi berbagai tokoh dan menjadi percontohan.
Selain itu, akhirnya muncul pengembangan lini bisnis lain di luar Agen BRILink. Salah satunya adalah Pertashop yang menjadi program percontohan sinergi Bank BRI dengan Pertamina.
BUMDes juga memiliki grup di Facebook bernama Waroeng Online yang kini beralih ke WhatsApp Group (WAG). Di grup ini para pelaku UMKM saling menawarkan produk-produk mereka.
“Kami juga punya Radio Tumang, kalau bayar iklan di luar kan mahal ya kami iklan kan sendiri lewat radio,” imbuh dia.
Tak cuma itu, BUMDes Tumang juga membuka pusat oleh-oleh dan rest area Kangen Ndeso. Konsepnya, toko ini menyediakan produk makanan dan minuman asli Tumang, Cepogo.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
