.webp)
GenPI.co - Stres memicu reaksi berantai pada otak. Ketika mengalami stres, tubuh memproduksi lebih banyak kortisol.
Hormon ini berfungsi mengatur metabolisme, gula darah, tekanan darah, dan berbagai fungsi lainnya yang berkaitan dengan respons terhadap stres.
BACA JUGA: Selain Istirahat, 4 Hal Sederhana untuk Redakan Stres saat WFH
Kadar hormon kortisol yang terlalu tinggi berdampak buruk bagi otak.
Hormon ini dapat mengganggu pengiriman sinyal antarsel, membunuh sel otak, serta menyusutkan area otak yang disebut korteks prefrontal.
Ini adalah area yang berperan dalam ingatan dan proses belajar.
Stres berkepanjangan juga bisa memperbesar ukuran amigdala, yakni bagian otak yang mengatur respons terhadap emosi serta mengendalikan perilaku agresif.
Pembesaran amigdala membuat otak lebih mudah terpengaruh oleh stres.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News