Merinding, Myanmar Ampun-ampunan, Rakyatnya Meninggal Berjatuhan

Merinding, Myanmar Ampun-ampunan, Rakyatnya Meninggal Berjatuhan - GenPI.co
Para pengunjuk rasa termasuk dokter, insinyur hingga biksu turun ke jalan-jalan Myanmar. Foto; Reuters/Antara.

GenPI.co - Sedikitnya delapan orang tewas di Myanmar setelah pasukan keamanan menembaki beberapa protes terbesar terhadap pemerintahan militer dalam beberapa hari, tiga bulan setelah kudeta menjerumuskan negara itu ke dalam kekacauan politik.

"Guncang dunia dengan suara persatuan rakyat Myanmar," kata salah seorang warga Myanmar dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Reuters, Senin (3/5/2021).

BACA JUGA: Kebakaran! India Ampun-ampunan, Rakyatnya Meninggal Berjatuhan

Dilaporkan, dua orang ditembak dan tewas di Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu.

Tiga orang tewas di pusat kota Wetlet, dan dua orang tewas di berbagai kota di Negara Bagian Shan di timur laut. Satu orang juga tewas di kota pertambangan giok utara Hpakant.

Militer merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi dan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang berkuasa dalam kudeta 1 Februari, memicu gerakan pembangkangan sipil dari pemogokan dan protes massa.

Militer menanggapi protes dengan penangkapan dan kekuatan mematikan dan mengabaikan seruan dari negara-negara tetangga dan PBB untuk mengakhiri kekerasan.

Sementara, di Yangon, orang-orang muda berkumpul di sudut jalan sebelum berbaris dengan cepat di jalan-jalan untuk menghindari bentrokan dengan pihak berwenang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya