ASEAN Dibuat Tak Berkutik, Junta Militer Myanmar Makin Berkuasa

ASEAN Dibuat Tak Berkutik, Junta Militer Myanmar Makin Berkuasa - GenPI.co
Ilustrasi-Militer Myanmar mengawal demonstrasi anti-kudeta militer di Kota Mandalay. Foto: Reuters/Stringer.

GenPI.co - Penentang kudeta militer Myanmar telah menyatakan bahwa mereka telah kehilangan kepercayaan pada upaya diplomatik regional untuk mengakhiri krisis di negara itu, ketika dua utusan ASEAN bertemu dengan penguasa militer Min Aung Hlaing di ibu kota Naypyidaw.

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah memimpin upaya diplomatik internasional utama untuk menemukan jalan keluar dari krisis di Myanmar, sebuah negara yang kacau balau sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

“Kami memiliki sedikit kepercayaan pada upaya ASEAN. Tetapi, semua harapan kami hilang," kata Moe Zaw Oo, wakil menteri luar negeri bayangan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), seperti dilansir dari Aljazeera, Sabtu (5/6/2021).

BACA JUGA:  Semangat Sudah Redup di Myanmar, Bahkan ASEAN pun Tak Dipercaya

Pada hari Jumat (4/6/2021) kemarin, pemimpin militer Min Aung Hlaing bertemu Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi dan Erywan Yusof, menteri luar negeri kedua untuk ketua ASEAN Brunei.

Laporan itu mengatakan pertemuan itu membahas kerja sama dalam masalah kemanusiaan, mengadakan pemilihan setelah negara itu stabil, dan dugaan penyimpangan dalam pemilihan tahun lalu yang mengarah pada intervensi militer.

BACA JUGA:  Ngeri! Myanmar Panas, Sasaran Junta Militer Tangkap 87 Jurnalis

Militer, yang memerintah Myanmar dari tahun 1962 hingga 2011, telah berjanji untuk mengembalikan demokrasi dalam waktu dua tahun.

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari konsensus lima poin yang dicapai pada pertemuan para pemimpin blok di Jakarta pada akhir April, yang dihadiri oleh Min Aung Hlaing dan dirayakan oleh ASEAN sebagai sebuah terobosan.

BACA JUGA:  Makin Mendidih, Pemerintah Bayangan Myanmar Tantang Junta Militer

Sementara, ASEAN belum mengumumkan kunjungan tersebut dan tidak segera jelas apakah para utusan itu berencana untuk bertemu dengan penentang militer atau pemangku kepentingan lainnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya