
Menurut pengamat lokal, lebih dari 1.000 warga sipil telah tewas dan hampir 8.000 ditangkap sejak kudeta militer tersebut.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (8/9/2021), para pengunjuk rasa mengatakan mereka menargetkan 11 menara ponsel milik militer, Mytel.
Itu merupakan salah satu dari empat jaringan seluler utama Myanmar.
BACA JUGA: Siasat Licik Junta Militer, Dubes Myanmar untuk PBB Mau Dihabisi!
"Tujuan kami adalah menghancurkan bisnis militer. Bisnis militer mendukung kekuasaan mereka. Kami harus menghancurkannya," kata seorang warga yang terlibat dalam aksi itu kepada AFP.
Rekaman video dari media lokal menunjukkan ledakan di dasar salah satu menara diikuti oleh runtuhnya menara.
BACA JUGA: Mencekam, Surat Dubes Myanmar Kuak Pembantaian oleh Junta Militer
Sumber lokal mengatakan kepada AFP bahwa dua menara lainnya dihancurkan di tempat lain di wilayah Sagaing. (*)
BACA JUGA: Usai Lantik Diri Sendiri, Jenderal Myanmar Embuskan Angin Surga
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News