GenPI.co - Pemerintah Prancis mendadak murka. Taliban dituding telah melakukan kebohongan besar. Prancis pun bersumpah tak ingin memiliki hubungan apapun dengan Pemerintah Afghanistan.
Kemarahan Prancis itu diungkap Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian.
"Taliban mengatakan bakal membiarkan beberapa orang asing meninggalkan Afghanistan serta bicara soal pemerintahan inklusif dan representatif, tapi mereka berbohong," ujar Le Drian seperti dikutip dari Reuters, Minggu (12/9).
BACA JUGA: Awas! Militer Prancis Jangan Tantang Taliban
Le Drian mengeluarkan pernyataan tersebut di sela perjalanannya menuju Qatar, Sabtu (11/9) waktu setempat.
Agenda Le Drian di Qatar adalah mendiskusikan rencana evakuasi dari Afghanistan.
BACA JUGA: Taliban Bunuh Saudara Pemimpin Pejuang Panjshir Amrullah Saleh
Sejak mengambil alih kekuasaan pada 15 Agustus 2021, Taliban kerap menyatakan bakal menjadi pemerintahan yang terbuka dan inklusif.
Itu termasuk memberi ruang menjabat untuk perempuan. Namun, kenyataannya tidak seperti itu.
BACA JUGA: Taliban Kuasai Aghanistan, M15 Pasang Badan Jaga Inggris
Baru-baru ini, Taliban mengumumkan kabinet interim mereka yang seluruhnya diisi petinggi veteran kelompok itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News