Presiden Iran Ancam Massa Protes Antihijab: Tidak Ada Belas Kasihan

GenPI.co - Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Selasa (27/12) mengancam massa protes antihijab dengan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menunjukkan belas kasihan terhadap lawan.

Ancaman itu dia tujukan untuk merespons gelombang protes dan kerusuhan yang mengguncang negeri itu lebih dari 100 hari setelah tragedi kematian Masha Amini.

Gadis Iran-Kurdi, 22 itu  setelah meninggal dalam tahanan karena dugaan pelanggaran aturan berpakaian ketat untuk wanita.

BACA JUGA:  Ogah Sama dengan Rusia, Kristen Ortodoks di Ukraina Rayakan Natal pada 25 Desember

Berbicara kepada kerumunan di Teheran, Raisi menuduh orang munafik, monarkis, dan semua arus anti-revolusioner.

Presiden ultrakonservatif itu hadir pada prosesi pemakaman tentara tak dikenal yang tewas selama perang delapan tahun pada 1980-an dengan negara tetangga Irak.

BACA JUGA:  Vladimir Putin: Barat Mencoba mengubrak-abrik Rusia

"Pelukan bangsa terbuka untuk semua orang, tapi kami tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang bermusuhan,” tegasnya sebagaimana dikutip dari AFP.

Pejabat Iran mengatakan ratusan orang telah tewas dalam gelombang protes yang melanda negeri itu.

BACA JUGA:  Jelang Natal, AS Dihantam Bom Siklon! 200 Juta Orang dalam Ancaman Serius

Para korban termasuk anggota pasukan keamanan, dan ribuan telah ditangkap secara nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News