
Kelaparan. Sistem garapan sawah Komunis tidak memungkinkan menghasilkan tanaman pangan yang cukup untuk makan.
Saat itu petani harus menyerahkan semua hasil panen ke pemerintah. Pemerintahlah yang menjatah makanan ke penduduk. Akibatnya tidak ada petani yang sungguh-sungguh menggarap tanah.
Kelompok rahasia petani di Xiao Gang sepakat menggarap sawah sungguh-sungguh. Panennya bagus. Berlebih. Tapi mereka sepakat hanya menyerahkan ke pemerintah sebagian kecil hasil panen. Agar tidak membuat curiga.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Wuhan: Mao Muda
Selebihnya disimpan sendiri. Yang seperti itu, kalau ketahuan, bisa dihukum mati. Itulah sebabnya mereka sampai tanda tangan darah.
Saat di Anhui Deng Xiaoping mendengar itu.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Nagabonar Sudan
Pulang ke Beijing Deng mengubah total kebijakan ekonomi Tiongkok. Ia ciptakan istilah kucing hitam dan putih. Para petani di Xiao Gang dijamin keamanan mereka.
Bahkan sistem Xiao Gang dikembangkan ke seluruh negeri. Kini dibangun museum di desa Xiao Gang. Saya ke museum itu. Melihat dokumen yang diberi cap jempol darah.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Dokter Ahli Kanker: Lebaran Mik
Mulailah Tiongkok berubah. Sepulang dari Huangshan Deng jadi tokoh sentral. Tiongkok kian makmur. Tapi, yang hebat, Deng tetap tidak menjadi presiden Tiongkok.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News