Catatan Dahlan Iskan: Kucing Jembatan

Catatan Dahlan Iskan: Kucing Jembatan - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Jiang Qing akhirnya ditemukan meninggal dunia: gantung diri di ruang tahanan. Deng Xiaoping kian kukuh sebagai pemimpin utama Tiongkok. Tapi tetap tanpa jabatan sebagaimana mestinya. 

Saat itu Deng Xiaoping sudah berumur 71 tahun. Suatu saat, di posisi tidak jelas itu, ia memutuskan meninggalkan Beijing. Ke provinsi Anhui. 1.500 km dari Beijing. Untuk mendaki ke gunung Huangshan. Itulah satu dari lima gunung utama Tiongkok. 

"Kalau sudah ke Huangshan tidak ada perlunya lagi mendaki empat gunung lainnya". 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Wuhan: Mao Muda

Itulah kalimat yang terkenal di Tiongkok. Begitu hebatnya Huangshan. Begitu tinggi daya tariknya. Indah. Atraktif. Di atas gugusan awan. 

Di Huangshan, Deng bertemu rakyat jelata yang sangat menderita. Miskin papa. Saat itu di Anhui lagi ada pembangkangan rahasia. Di desa Xiao Gang. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Nagabonar Sudan

Pelakunya sekitar 20 petani. Mereka rapat gelap. Mereka menyepakati untuk membangkang dari doktrin komunisme. Kesepakatan itu mereka tandai dengan cap jempol darah: pilih mati daripada membuka rahasia. 

Saya pernah ke desa ini. Ingin tahu cerita dari tangan pertama.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Dokter Ahli Kanker: Lebaran Mik

Kesepakatan 20 petani itu dilakukan karena terpaksa. Desa itu sangat miskin. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya