Polusi Udara dan Politik Memunculkan Tantangan Lintas Batas di Asia Selatan

Polusi Udara dan Politik Memunculkan Tantangan Lintas Batas di Asia Selatan - GenPI.co
Terdapat enam daerah aliran udara udara besar di Asia Selatan, yang merupakan rumah bagi banyak kota dengan tingkat polusi terburuk di dunia. (AP Photo/KM Chaudary)

GenPI.co - Terdapat enam daerah aliran udara besar di Asia Selatan, yang merupakan rumah bagi banyak kota dengan tingkat polusi udara terburuk di dunia.

Dilansir AP News, udara berbau terbakar di Lahore, sebuah kota di timur Pakistan yang dulunya terkenal dengan tamannya tetapi kini terkenal karena kualitas udaranya yang buruk.

Kabut asap beracun telah membuat puluhan ribu orang sakit dalam beberapa bulan terakhir. Penerbangan telah dibatalkan. 

BACA JUGA:  Polusi Udara Picu Asma pada Anak Sering Kambuh, Begini Cara Mengatasinya

Hujan buatan dikerahkan pada bulan Desember lalu untuk memerangi kabut asap, yang pertama kali terjadi secara nasional. Sepertinya tidak ada yang terlihat berfungsi.

Lahore berada di daerah aliran udara (airshed), yaitu kawasan di mana polutan yang berasal dari industri, transportasi, dan aktivitas manusia lainnya terperangkap karena cuaca dan topografi setempat sehingga tidak mudah menyebar. 

BACA JUGA:  Polusi Udara Bikin Wajah Kering dan Berjerawat, Ini Cara Perawatan Kulit yang Tepat

Daerah aliran udara juga berkontribusi terhadap polusi lintas batas. Dalam kondisi angin tertentu, 30% polusi di ibu kota India, New Delhi, berasal dari provinsi Punjab, Pakistan, yang beribu kota Lahore.

Para ahli menyerukan kerja sama lintas batas yang lebih besar di antara negara-negara seperti Pakistan, Bangladesh, dan India untuk bersama-sama mengatasi polusi udara daripada bekerja secara terpisah di kota demi kota. Namun hal ini sulit dilakukan ketika hubungan politik di kawasan sedang tegang .

BACA JUGA:  Bagaimana Menjaga Kesehatan Paru-paru di Tengah Meningkatnya Polusi Udara?

Hubungan antara India dan Pakistan terputus. Interaksi mereka penuh dengan permusuhan dan kecurigaan. Mereka telah berperang tiga kali, membangun tentara dan mengembangkan senjata nuklir. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya