Polusi Udara dan Politik Memunculkan Tantangan Lintas Batas di Asia Selatan

Polusi Udara dan Politik Memunculkan Tantangan Lintas Batas di Asia Selatan - GenPI.co
Terdapat enam daerah aliran udara udara besar di Asia Selatan, yang merupakan rumah bagi banyak kota dengan tingkat polusi terburuk di dunia. (AP Photo/KM Chaudary)

Pembatasan perjalanan dan birokrasi yang tidak bersahabat membuat orang tidak dapat melintasi perbatasan untuk bersantai, belajar dan bekerja, meskipun negara-negara tersebut membuat pengecualian untuk ziarah keagamaan.

“Ada pengakuan di kalangan komunitas teknis dan ilmiah bahwa polusi udara tidak memerlukan visa untuk melakukan perjalanan melintasi perbatasan,” kata analis Pakistan Abid Suleri, dari lembaga nirlaba Sustainable Development Policy Institute. 

Pelaku dan masalahnya sama di kedua sisi perbatasan India-Pakistan, katanya, sehingga tidak masuk akal bagi satu provinsi untuk menerapkan tindakan jika provinsi tetangga di seberang perbatasan tidak menerapkan praktik yang sama.

BACA JUGA:  Polusi Udara Picu Asma pada Anak Sering Kambuh, Begini Cara Mengatasinya

Forum regional dan internasional menawarkan kesempatan untuk berdiskusi secara terbuka mengenai polusi udara.

Bahkan, jika pemerintah tidak bekerja sama secara langsung atau terbuka, kata Suleri, seraya menambahkan bahwa negara-negara harus memperlakukan polusi udara sebagai masalah sepanjang tahun, bukan masalah musiman yang disebabkan oleh flu. cuaca.

BACA JUGA:  Polusi Udara Bikin Wajah Kering dan Berjerawat, Ini Cara Perawatan Kulit yang Tepat

"Pengelolaan daerah aliran sungai perlu rencana regional, tetapi tahun 2024 adalah tahun pemilu di India dan Pakistan, dan kerja sama antar pemerintah belum mencapai tingkat tersebut," tuturnya.

Pakistan tinggal beberapa minggu lagi untuk memberikan suara dalam pemilihan parlemen nasional. 

BACA JUGA:  Bagaimana Menjaga Kesehatan Paru-paru di Tengah Meningkatnya Polusi Udara?

Sejauh ini, hanya mantan menteri luar negeri dan pemimpin partai politik Bilawal Bhutto Zardari yang menjanjikan investasi besar dalam adaptasi iklim, menyusul banjir besar yang menewaskan lebih dari 1.700 orang. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya