
Pemerintahan pasca-komunis di Moskow yang dipimpin oleh Presiden Boris Yeltsin tidak menunjukkan antusiasme untuk mendukung Korea Utara dengan terus memberikan bantuan dan subsidi perdagangan.
Moskow menjalin hubungan diplomatik formal dengan Seoul dengan harapan dapat menarik investasi Korea Selatan dan membiarkan aliansi militer era Soviet dengan Korea Utara berakhir.
Kim Il Sung meninggal pada tahun 1994, dan Korea Utara mengalami kelaparan parah pada akhir tahun 1990an. Jumlah kematian diperkirakan mencapai ratusan ribu.
BACA JUGA: Italia Menggambarkan Tawaran Gencatan Senjata Putin untuk Ukraina sebagai Propaganda
Awal tahun 2000an — Setelah terpilih pertama kali sebagai presiden pada tahun 2000, Vladimir Putin secara aktif berupaya memulihkan hubungan Rusia dengan Korea Utara.
Putin mengunjungi Pyongyang pada bulan Juli tahun itu untuk bertemu dengan Kim Jong Il, pemimpin Korea Utara generasi kedua. Keduanya mengeluarkan kritik bersama terhadap rencana pertahanan rudal AS.
BACA JUGA: Vladimir Putin Singgung Gencatan Senjata Jika Ukraina Membatalkan Tawaran NATO
Kunjungan tersebut dipandang sebagai pernyataan Rusia bahwa pihaknya akan berupaya memulihkan wilayah pengaruh tradisionalnya ketika perbedaan pendapat antara Moskow dan negara-negara Barat mengenai isu-isu keamanan utama semakin meningkat.
Putin menjadi tuan rumah bagi Kim Jong Il untuk pertemuan berikutnya di Rusia pada tahun 2001 dan 2002.
BACA JUGA: Pertemuan Vladimir Putin dan Kim Jong Un di Korea Utara Menimbulkan Kekhawatiran
Pertengahan hingga akhir tahun 2000an — Meskipun hubungan keduanya lebih hangat, Rusia dua kali mendukung sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara atas program senjata nuklir dan rudal yang baru lahir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News