Rusia dan Korea Utara Memiliki Hubungan yang Rumit Selama Beberapa Dekade

Rusia dan Korea Utara Memiliki Hubungan yang Rumit Selama Beberapa Dekade - GenPI.co
Presiden Rusia Vladimir Putin berada di Korea Utara untuk menghadiri pertemuan puncak dengan pemimpinnya, Kim Jong Un. (Foto: Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via Reuters)

Setelah pertemuan keduanya dengan Presiden AS Donald Trump gagal karena sanksi yang dipimpin AS terhadap Korea Utara, Kim Jong Un melakukan perjalanan ke kota Vladivostok di Rusia timur untuk menghadiri pertemuan puncak pertamanya dengan Putin pada bulan April 2019.

Para pemimpin berjanji untuk memperluas kerja sama, namun pertemuan tidak membuahkan hasil yang berarti. 

Pada 2022 — Korea Utara memanfaatkan gangguan yang disebabkan oleh perang Rusia terhadap Ukraina untuk lebih meningkatkan uji coba senjatanya. Korea Utara menyalahkan Amerika Serikat atas konflik tersebut.

BACA JUGA:  Italia Menggambarkan Tawaran Gencatan Senjata Putin untuk Ukraina sebagai Propaganda

Pyongyang mengklaim “kebijakan hegemonik” Barat memberikan justifikasi kepada Putin untuk membela Rusia dengan mengirimkan pasukan ke negara tetangganya.

Korea Utara bergabung dengan Rusia dan Suriah dalam mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis yang didukung Moskow di Ukraina timur.

BACA JUGA:  Vladimir Putin Singgung Gencatan Senjata Jika Ukraina Membatalkan Tawaran NATO

Rusia dan China menghalangi upaya yang dipimpin AS di Dewan Keamanan untuk memperkuat sanksi terhadap Korea Utara atas intensifnya uji coba rudal mereka.

Pada 12 September 2023 — Kim Jong Un bertemu Putin di Timur Jauh Rusia, yang merupakan pertemuan puncak pertama mereka sejak 2019.

BACA JUGA:  Pertemuan Vladimir Putin dan Kim Jong Un di Korea Utara Menimbulkan Kekhawatiran

Para pejabat AS dan Korea Selatan mengatakan pertukaran militer, ekonomi, dan lainnya antara Korea Utara dan Rusia telah meningkat tajam sejak saat itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya