Kesaksian Warga: Situasi Myanmar Ibarat Zona Perang di Neraka

Kesaksian Warga: Situasi Myanmar Ibarat Zona Perang di Neraka - GenPI.co
Tentara berdiri di luar Bank Sentral Myanmar selama protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. Foto: Reuters/Stringer.

Kemudian, sekelompok pengunjuk rasa juga berkumpul di dekat pelabuhan, menciptakan kerumunan yang tidak bisa dilewati polisi. Setelah bernegosiasi dengan kepala kapal, para pelaut memberi tahu para pengunjuk rasa untuk mengizinkan polisi lewat.

“Saya melihat dengan mata kepala sendiri bahwa ada seorang wanita tua yang hanya menonton protes dari rumahnya dan polisi menyerangnya. Dia mengalami cedera kepala yang parah,” kata dokter itu, dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Aljazeera, Minggu (21/2/2021).
 
Timnya lalu dipanggil oleh polisi untuk merawat dua pengunjuk rasa yang terluka parah yang saat itu tengah ditahan di sebuah mobil polisi.

“Salah satu kepalanya terluka dan perlu dijahit. Yang lainnya memiliki dua luka tembak di sisi paha. Dari apa yang saya lihat, itu tidak terlihat seperti peluru karet. Pasien terlalu banyak mengeluarkan darah,” jelasnya.

Dokter meminta polisi membebaskan kedua orang yang terluka itu sehingga dia bisa memberi mereka perawatan medis darurat, tetapi polisi menolak.

Dari sana, dokter dan timnya pergi ke 40th Street, di mana situasinya “jauh lebih buruk” dengan beberapa pengunjuk rasa “terluka parah”, termasuk seorang dengan luka tembak di perut yang sedang dirawat oleh dokter lain.

“Saya berada di dalam biara membantu yang terluka yang dibawa masuk oleh warga sipil lainnya. Bahkan saat saya merawat yang terluka, mereka terus menembaki biara. Kami bisa melihat banyak peluru," terangnya.

Sementara, seorang aktivis mahasiswa di Mandalay, menambahkan bahwa pengunjuk rasa berisiko "ditangkap, dipukuli atau ditembak".

Aktivis mahasiswa itu menyatakan pegawai negeri yang berpartisipasi dalam pemogokan nasional telah diancam dan beberapa ditahan. Aktivis dan penyelenggara protes juga menjadi sasaran pasukan keamanan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya