#28 Peluang Sharing Economy

#28 Peluang Sharing Economy - GenPI.co
Sharing Economy

Sudah dua kali kita melakukan Rakornas tahun ini dan kedua Rakornas itu mengambil tema Indonesia Incorporated. Sesuai budaya kerja kita Solid, kita percaya bahwa pariwisata Indonesia hanya akan bisa maju jika dikerjakan secara kolaboratif dan gotong royong oleh seluruh elemen Pentaheliks yaitu akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas, dan media.  

Saya meyakini bahwa Indonesia Incorporated akan bisa berlangsung efektif jika kita menggunakan cara kerja dan platform digital. Karena itu kalau di CEO Message yang lalu saya membahas mengenai digitalisasi homestay, maka hal yang sama juga berlaku untuk upaya kita mengembangkan Indonesia Incorporated. Indonesia Incorporated akan efektif jika kita digitalisasi.

Caranya adalah kita memanfaatkan dan mengambil peluang sebanyak mungkin dari platform yang kini menjadi keniscayaan dan tren di seluruh seluruh dunia, yaitu: ekonomi berbagi (sharing economy). Karena alasan inilah akhir tahun lalu Kemenpar menginisiasi menciptakan ITX(Indonesia Travel Exchange), sebuah platform sharing economy untuk mengintegrasikan ekosistem pariwisata kita.

ROADS

Pemakaian teknologi digital dalam industri pariwisata mengalami revolusi luar biasa seiring dengan tumbuh pesatnya penetrasi internet dan penggunaan smartphone. Pangsa pasar online travel agency (OTA) meningkat dari Rp 3 triliun di tahun 2015 dan diproyeksikan tumbuh 28% menjadi Rp 10 triliun di tahun 2020. Pertumbuhan OTA tersebut merefleksikan perubahan perilaku traveller yang semakin hyper-connected saat ini dalam merencanakan dan melaksanakan perjalanan wisata.

Umumnya traveller saat ini menginginkan customer experience yang bersifat Real Time, On Demand, All Online, dan Do-It-Yourself atau untuk gampangnya disingkat ROADS.

Real Time. Setiap traveller bisa mendapatkan data yang bersifat real time sesuai dengan kondisi saat ini sehingga setiap keputusan pembelian dilakukan secara cepat, lebih akurat, dan efektivitasnya jauh lebih baik. Melalui smartphoneyang ada di genggaman, mereka misalnya, bisa mengetahui pergerakan harga tiket pesawat atau tarif kamar hotel detik demi detik, dan saat itu juga memutuskan membeli atau menunda pembelian.

On Demand. Dengan jumlah pasokan/inventory yang semakin banyak dan variatif, para travellers memiliki banyak alternatif pilihan jasa wisata yang mereka inginkan. Dari sisi akomodasi mereka bisa mendapatkan layanan tak hanya dari hotel namun juga dari homestay atau kamar-kamar pribadi menganggur yang begitu mudah kita dapatkan di AirBnB. Untuk transportasi kita bisa mendapatkan layanan dari perusahaan transportasi wisata atau mobil-mobil pribadi yang menganggur melalui Uber atau Grab. Ragam layanan tersebut tersedia untuk berbagai segmen traveller mulai dari yang premium hingga backpacker.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya