GenPI.co 
GenPI.co - Bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri atau Isoman, mengukur saturasi oksigen merupakan hal yang sangat penting. Apabila tidak memiliki alat pengukur saturasi oksigen, ada beberapa tanda jika seseorang saturasinya sangat rendah atau dibawah 94.
Sesak napas dan kekurangan oksigen termasuk gejala umum yang dialami pasien Covid-19. Direktur All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) Dr Randeep Guleria mengatakan, tidak setiap pasien Covid-19 memerlukan bantuan napas melalui tabung oksigen.
Kondisi yang memberatkan saat pasien benar-benar membutuhkan perawatan adalah ketika tanda-tandanya menjadi kritis dan mulai memengaruhi fungsi organ vital. Salah satunya dipengaruhi oleh tingkat saturasi oksigen.
BACA JUGA: Cara Proning untuk Tingkatkan Saturasi Oksigen, Gampang!
Guleria menjelaskan, saturasi oksigen mengacu pada tingkat hemoglobin yang teroksigenasi dalam darah dan diangkut dari paru-paru ke berbagai organ sehingga membantu mempertahankan fungsi vital.
Saturasi oksigen yang diukur dengan oximeter dan menunjukan angka di atas 94 masih dianggap sehat. Sementara saturasi oksigen di bawah 94 telah dapat menyebabkan hipoksemia, yang dapat menimbulkan masalah lebih lanjut.
BACA JUGA: KAI Gratiskan Angkutan Oksigen Penanganan Covid-19
Saturasi oksigen yang turun secara konsisten hingga di bawah 90, dianggap sebagai tanda peringatan dan dibutuhkan bantuan medis segera.
Selain diukur dengan oximeter, orang yang mengalami penurunan satuasi oksigen umumnya akan mengalami sesak napas, kesulitan bernapas, hingga nyeri dada. Pada beberapa pasien Covid-19, penurunan kadar oksigen dan sesak napas itu dapat memperparah infeksi saluran pernapasan hingga memengaruhi fungsi organ vital.
BACA JUGA: Pakar Energi UGM Beberkan Cara Produksi Oksigen Medis
Bisa juga muncul dalam bentuk Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) atau infeksi saluran pernapasan akut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
