
Toksisitas vitamin D biasanya terjadi ketika suplemen vitamin D dikonsumsi secara berlebihan.
Faktor yang meningkatkan risiko toksisitas vitamin D antara lain mengonsumsi suplemen dosis tinggi tanpa pengawasan medis, mengonsumsi makanan yang diperkaya atau minyak ikan cod dalam jumlah berlebihan, dan kondisi medis tertentu yang memengaruhi metabolisme vitamin D atau regulasi kalsium.
Gejala keracunan vitamin D bisa berbeda-beda tergantung tingkat keparahan kondisinya. Pada tahap awal, gejalanya mungkin berupa mual, muntah, nafsu makan buruk, sembelit, lemas, dan penurunan berat badan.
BACA JUGA: Alhamdulillah, 51.968 Petugas KPPS di Kota Bandung Dapat Suplemen dan Vitamin
Gejala-gejala ini mungkin tidak spesifik dan dapat menyerupai kondisi lain, sehingga membuat diagnosis menjadi sulit.
Dalam kasus yang lebih parah, kelebihan vitamin D dapat menyebabkan hiperkalsemia, yang ditandai dengan peningkatan kadar kalsium dalam darah.
BACA JUGA: 3 Tanda Kekurangan Vitamin B12 yang Tidak Biasa
Gejala hiperkalsemia mungkin termasuk kebingungan, disorientasi, rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, dan kerusakan ginjal.
Mendiagnosis toksisitas vitamin D sering kali melibatkan kombinasi riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium.
BACA JUGA: 3 Hal Penting Harus Diperhatikan Saat Membeli Multivitamin untuk Wanita
Tes darah dapat mengukur kadar serum 25-hidroksivitamin D (bentuk utama vitamin D yang beredar) dan kalsium untuk menilai toksisitas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News