Astaga! BPOM Temukan 9.262 Sampel Takjil Mengandung Formalin hingga Boraks

Astaga! BPOM Temukan 9.262 Sampel Takjil Mengandung Formalin hingga Boraks - GenPI.co
Temuan pangan olahan berbahaya bagi kesehatan di Gedung BPOM RI Jakarta, Senin (1/4). (Foto: ANTARA/Andi Firdaus)

GenPI.co - Sebanyak 9.262 sampel makanan takjil yang beredar di pasaran selama puasa Ramadan terdeteksi mengandung sejumlah senyawa kimia yang berpotensi membahayakan kesehatan.

Plt Kepala BPOM Lucia Rizka Andalusia mengatakan dari total 9.262 sampel yang diperiksa, 48,04% mengandung formalin.

Ini terdapat pada sampel mi kuning, teri, tahu, cincau, agar-agar, cumi, ikan peda, dan terasi.

BACA JUGA:  Astaga! Puluhan Warga di Jember Keracunan Massal Makanan Takjil

"Penjual takjil sangat banyak. Beberapa ada yang berpotensi bahaya pada pangan siap saji, misalnya pewarna Rhodamin B, formalin agar tidak mudah basi atau rusak, terutama pangan mengandung banyak air seperti agar-agar dan mi," kata dia, dikutip Selasa (2/4).

Selain itu, sebanyak 25,49% mengandung Rhodamin B pada produk takjil cendol, mutiara, kerupuk pasir, jeli merah, jenang merah, pacar cina, dan mi pelangi.

BACA JUGA:  BPOM Nyatakan Produk Obat Soho Farmasi Aman Digunakan

Sedangkan sekitar 27,45% jajanan takjil diketahui mengandung boraks.

Ini berdasarkan pemeriksaan pada sampel kerupuk, cao, cendol, cilok, otak-otak, sate usus, kerang, udang, tahu, dan teri.

BACA JUGA:  Tekan Obat Sirop Berbahaya, GP Farmasi Minta BPOM Percepat Uji Obat 

Di sisi lain, sebesar 0,98% diketahui mengandung kuning Metanil pada produk tahu oranye.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya