
GenPI.co - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto memberi tanggapan terkait sosok yang akan menggantikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Menurutnya, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono memiliki potensi besar untuk menjadi panglima jika mengikuti alur tradisi.
“Namun, dengan adanya tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mungkin saja hal ini menjadi hambatan untuknya,” ujar Satyo kepada GenPI.co, Selasa (7/9).
BACA JUGA: Pola Panglima TNI Bergantian, Sebaiknya Jendral Andika Tahan Dulu
Mestinya, imbuh Satyo, kejadian tersebut bisa dihindari jika Laksamana Yudo mengontrol kualitas dan mengevaluasi alat tempur AL.
“Mungkin saja tragedi itu tidak pernah terjadi dan gugurnya seluruh awak kapal selam tersebut tidak akan menjadi tragedi,” katanya.
BACA JUGA: Bahaya! Tubuh TNI Bisa Diselimuti Kecemburuan
Satyo menilai, tragedi itu akan menjadi hambatan krusial bagi KSAL untuk mengikuti prasyarat untuk mendapat persetujuan DPR dalam proses fit and proper test.
“Karena seorang panglima mestinya bisa bersih dari beban persoalan dalam track record,” tuturnya.
BACA JUGA: Calon Panglima TNI Masih Jadi Rahasia, Dasco Buka Suara
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Centra Initiative Al Araf mengatakan bahwa secara tradisi, pergantian Panglima TNI selalu dilakukan dengan pola bergiliran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News