GenPI.co - Melemahnya oposisi sontak nyalakan alarm bahaya. Itu terekam jelas jelang 2 tahun pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia Rizqan Kariema Mustafa memberikan sejumlah catatan penting.
Rizqan menyoroti data the economist intelligence unit 2020. Skor overall demokrasi Indonesia ada di angka 6.30.
BACA JUGA: Kode Keras Jokowi Bahaya Banget, Ada yang Langsung Rontok
Nilai terendah pada aspek Political Culture/Budaya politik (4.38) dan Civil liberties/kebebasan sipil (5,59).
Rizqan menduga salah satu yang patut menjadi mendukung hal tersebut ialah melemahnya oposisi.
BACA JUGA: Faisal Basri Minta Jokowi Copot 3 Orang Ini, Refly Harun Kaget
"Diduga, kegagalan oposisi di Indonesia selama ini disebabkan tidak menjaga hukum keseimbangan dan tidak dikembangkannya budaya oposisi," kata Rizqan kepada GenPI.co, Sabtu (16/10).
Padahal, oposisi harusnya merupakan kelompok yang dihormati. Namun, koalisi yang terbentuk pasca-pemilu menunjukan tidak adanya urgensi dari ambang batas pencalonan presiden.
BACA JUGA: Instruksi Jokowi, Izin Pinjol Dihentikan Sementara
Itu lantaran koalisi yang terbentuk dinilai cenderung cair dan pragmatis.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News